Begini Cara Terorisme Menjatuhkan Pemerintahan
Beredar kabar Presiden Jokowi dan pengusaha menggelontorkan ratusan miliar rupiah untuk perusahaan media agar tidak mempublikasikan gerakan mahasiswa.
Sebenarnya lebih tepat jika dikatakan, “Terorisme menggelontorkan ratusan miliar rupiah untuk perusaahaan media agar memberitakan berita yang tidak benar.”
Hal ini terjadi karena lantaran para pelaku peliTikus sekarang ini sudah kehabisan cara untuk mendapatkan kucuran dana lagi. Jadi mereka mengambil langkah ini guna mendapatkan sumber penghasilan baru dari pendapatan media.
Memang mereka menghabiskan dana ratusan miliar rupiah tetapi jika anda ketahui berapa yang bisa didapatkan dari media dalam sehari berhubung dengan pemberitaan yang menghebohkan seperti yang belakangan ini terjadi, nilai tersebut tidaklah termasuk angka yang besar.
Belum lagi terciptanya kondisi kegaduhan di masyarakat yang dapat menimbulkan gejolak politik dan juga ekonomi. Hal ini dapat mereka manfaatkan untuk mengambil keuntungan dan mencapai tujuan mereka.
Memang siapa yang mendapatkan keuntungan dari melemahnya rupiah terhadap dollar?
Pemerintah tidak dapat mengambil keuntungan dari hal tersebut.
Yang dapat mengambil keuntungan dari hal tersebut adalah para pengusaha dan makelar perdagangan.
Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang 90% be-GO dan mudah terhasut ini, mereka dapat memanfaatkan ke-BEGO-an mahasiswa untuk menggulingkan rezim yang sekarang sedang berlangsung.
Selanjutnya, apakah akan terjadi pemerintahan yang lebih baik?
Ya mungkin saja bagi segelintir orang yang nantinya mendapatkan posisi, kehidupan mereka jadi lebih baik.
Tetapi bagi mereka yang hanya menjadi boneka yang hanya dijadikan pion untuk mendapatkan kekuasaan, ya lihat saja contohnya sudah banyak kok mahasiswa yang aktif demo tapi kehidupannya semakin susah.
Jelas karena hanya kepala pemimpin yang menjalankan demo saja yg mendapatkan jatah nantinya, yang lainnya mungkin cuma dikasih jatah selembar kertas merah. Itu pun juga banyak yang gratisan.
Mau jadi mahasiswa boneka gratisan?
Leave a Reply