Apakah Aura Itu?

Menurut kamus, aura adalah medan energi atau emanasi tidak kasat mata yang mengelilingi segala sesuatu yang ada dalam kehidupan. Karena terdapat medan energi di sekeliling segala sesuatunya, maka batu atau meja dapur pun mempunyai aura. Aura yang meskipun mengelilingi seluruh tubuh dari apa pun itu, sesungguhnya juga merupakan bagian dari setiap sel tubuh dan memantulkan semua energi hidup yang halus. Sebagai konsekuensinya, aura dapat dipandang semata-mata sebagai kepanjangan dari tubuh, bukannya sesuatu yang menyelimutinya. Istilah aura berasal dari bahasa Yunani avra yang berati riang gembira. Energi-energi yang mengalir melalui aura kita memantulkan kepribadian, gaya hidup, pemikiran-pemikiran, dan perasaan-perasaan kita. Dengan jelas aura-aura menyingkapkan keadaan mental, jasmani, dan batin kita.

Sejumlah orang mengklaim bahwa aura hanyalah fenomena elektromagnetik sehingga seyogianya diabaikan. Sedangkan yang lain percaya bahwa aura terdiri dari pancaran hidup dan menjadi tempat bagi kesadaran kita yang lebih tinggi serta menyediakan energi-energi yang kita perlukan untuk hidup dan beraktivitas. Lalu, orang yang lainnya lagi menganggap aura sebagai pantulan diri kita, sehingga mengandung rekaman yang lengkap mengenai masa lalu maupun masa kini, bahkan masa depan kita. Sebenarnya, aura mungkin sekali merupakan gabungan dari semua itu.

Para ilmuwan setuju bahwa kita memiliki apa yang dikenal sebagai aura fisik. Aura itu tersusun oleh materi fisik dan medan energi yang mengelilingi tubuh. Karena normalnya manusia bersikap hangat ketika berhubungan dengan segala sesuatu yang mengelilingi mereka, maka kita memiliki unsur panas yang menciptakan arus udara di dekat tubuh kita. Energi infra merah dipancarkan dari tubuh kita. Kita juga memiliki medan ion listrik dan elektrostatik yang mengelilingi kita. Serupa dengan itu kita juga memancarkan radiasi elektromagnetik tingkat rendah (gelombang radio) dan radiasi frekuensi rendah sebanyak seratus kilocycle.

Selain itu, aura juga mengandung warna, dan warna diciptakan oleh cahaya. Tetapi, menjadi menarik ketika menyadari bahwa aura-aura kita tidak terdiri dari sejumlah bentuk cahaya. Pengertian yang keliru ini umum terjadi, karena sarana-sarana ilmiah zaman ini tidak mampu mendeteksi aura, walau pun sarana-sarana itu telah dapat mendeteksi setiap bagian dari spektrum cahaya. Kemampuan kita menangkap aura merupakan sejenis kemampuan cenayang. Namun, Anda tidak perlu khawatir mengenai hal ini, karena kemampuan ini sepenuhnya alami dan dimiliki oleh semua orang.

Kendati aura-aura tidak tebuat dari cahaya, tetapi cahaya diperlukan untuk menyaksikan aura-aura itu. Aura tumbuh dan meluas di bawah cahaya matahari dan meredup ketika berada di dalam ruangan tertutup. Dengan demikian, aura jelas menjadi lebih pudar lagi di tengah kegelapan total. Namum aura tidak sepenuhnya menghilang di kegelapan, melainkan masih dapat terlihat sebagai garis energi yang kebiru-biruan.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *