Pindah Agama, Kenapa Harus Takut?

Banyak sekali orang yang takut terhadap tindakan beberapa orang yang berusaha untuk mengajak dirinya atau keluarganya untuk pindah agama. Hal ini khususnya terjadi di negeri Indonesia kita yang kaya akan orang bodoh.

Jika kita pikirkan kembali, iman seseorang itu tidak bisa dipaksakan. Iman itu adalah kepercayaan seseoranga terhadap sesuatu yang dianggap sebagai Tuhan. Ada orang yang beriman kepada pohon besar, batu, keris dan benda-benda klenik lainnya.

Sekarang yang menjadi pertanyaan, kenapa harus takut terhadap tindakan yang berusaha untuk mempengaruhi iman kita atau keluaga kita? Anda takut karena anak anda belum mempunyai iman yang kuat? Bagaimana seseorang bisa mempunya iman yang kuat jika dia tidak mengenal siapa yang dia “percaya” tersebut.

Jika anda takut terhadap orang yang berusaha memepengaruhi iman keluarga kalian, khususnya anak-anak kalian. Itu artinya anda tidak mengenalkan kepada mereka siapa Tuhan mereka, siapa Tuhan yang anda percaya. Atau anda takut kalau mereka mengganggap Tuhan yang telah anda kenalkan kepada mereka sebagai Tuhan yang jahat, sehingga jika ada orang yang mengenalkan Tuhan yang lebih baik anda ketakutan anak-anak anda akan pindah ke Tuhan yang lain.

Jika anda telah mengenal dengan baik siapa Tuhan yang anda percaya, dan telah mengenalkan kepada keluarga anda. Seharusnya anda tidak perlu takut terhadap tindakan orang-orang yang mencoba mempengaruhi kepercayaan anda dan keluarga. Karena siapapun yang telah mengenal Tuhan yang baik dan dapat menjamin kehidupuan yang baik sejahtera bahkan keselamatan dunia akhirat, maka tentu dia tidak akan menjual Tuhannya itu. Tentu dia akan tetap percaya kepada Tuhan yang telah dia kenal. Untuk apa mengikuti Tuhan lain yang belum dikenal dan belum tentu pula menjamin kehidupan yang sejahtera.

Dari ketakutan kalian saja itu telah membuktikan bahwa kalian tidak mengenal siapa Tuhan kalian.
Jika kalian merasa gagal dalam mengenalkan Tuhan kepada anak anda, sehingga anak anda meninggalkan Tuhan anda.
Itu adalah kegagalan kalian, tetapi bukan kegagalan bagi anak Anda.
Bukan anak anda yang menerima hukuman, tetapi anda yang menerima hukuman.
Tetapi jika anda melarang anak anda untuk pindah agama karena anda takut akan hukuman, itu juga suatu kesalahan bagi anda.
Karena anda egois hanya memikirkan diri anda sendiri.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *